October 2010


Firasat Kedutan

 

Kelopak mata kanan atas                 : Akan mendapat keuntungan

Kelopak mata kiri atas                      : Akan mendapat kebaikan

Kelopak mata kiri bawah                 : Akan menderita kesusahan

Kelopak mata kanan bawah            : Akan menangis

Telinga kiri                                             : Akan ada perselisihan/bertengkar

Telinga kanan                                       : Akan bertemu dengan saudarax

Lengan kanan                                       : Akan menderita sakit

Lengan kiri                                             : Akan mendapat rezeki

Siku kanan                                              : Akan mengalami susah

Siku kiri                                                   : Akan berjumpa dengan kenalanx

Tangan kanan                                       : Akan mendapat uang

Tangan kiri                                            : Akan bertemu dengan kekasihx

Telapak tangan kanan                       : Akan bertengkar

Telapak tangan kiri                            : Akan mendapat uang

Bibir kanan bawah                             : Akan berbicara jahat dengan orang

Bibir kiri bawah                                  : Akan berunding dengan keluarga

Bibir kanan atas                                 : Akan mendapat kebahagiaan

Bibir kiri atas                                      : Akan berkata baik dengan orang

Kedua bibir                                         : Akan bercakap2 dengan orang

Lidah                                                      : Akan makan enak

Buah dada kanan                               : Akan mendapat uang

Buah dada kiri                                    : Akan bertemu dengan kesayanganx

Paha kanan                                         : Akan bergembira

Paha kiri                                              : Akan mendapat uang

Lutut kanan                                       : Akan mendapat nilai dalam permusuhan

Lutut kiri                                            : Akan mendapat untung

Betis kanan                                        : Akan berpergian

Betis kiri                                             : Akan besenang hati

Pergelangan kaki kanan               : Akan ada orang yang berbuat jahat

Pergelangan kaki kiri                   : Akan mendapat kemulyaan

Telapak kaki kanan                      : Akan menderita sakit

Telapak kaki kiri                           : Akan mendapat kesenangan

Telunjuk kanan                             : Akan bertemu dengan keluarga

Telunjuk kiri                                   : Akan mendapat malu

Empat jari kanan                          : Akan mendapat kesenangan

Empat jari kiri                               : Akan disayangi orang

Jari kelingking kanan                 : Akan mendapat penghargaan

Jari kelingking kiri                      : Akan mendapat marah dari orang

Ubun-ubun                                    : Akan mendapat kesenangan

Alis kanan                                      : Akan berjumpa dengan orang yg disenangi

Alis kiri                                           : Akan mendapat uang

Kepala sebelah kanan               : Akan mendapat rezeki

Kepala sebelah kiri                    : Akan senang hati

Seluruh bagian kepala                : Akan berbahagia

Hidung sebelah kanan                : Akan mendapat rezeki yang halal

Hidung sebelah kiri                     : Akan bertemu dengan kekasihx

Seluruh hidung                             : Akan mendapat untung

Tubuh kanan                                 : Akan menderita sakit tapi segera sembuh

Tubuh kiri                                      : Akan mendapat kekecewaan

Purus                                                : Akan bersenggama

Pusat (Puser)                                : Akan mendapat keuntungan

Belakang kanan                           : Akan tambah pengalaman dari orang lain

Belakang kiri                                 : Akan mendapat penghargaan

Perut kanan                                  : Akan menderita sakit

Perut kiri                                       : Akan bahagia

Pipi kanan                                     : Akan mendapat pekerjaan

Pipi kiri                                          : Akan sakit

Leher                                              : Akan terhindar dari hutang

Dada kanan                                  : Akan menderita sakit

Dada kiri                                       : Akan bergembira

Pernikahan adalah Sekolah Cinta


Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan  untuk memberikan saya pasangan, “Engkau tidak memiliki pasangan karena  engkau tidak memintanya”, Tuhan menjawab. Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan suka cita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik, yang selama ini saya  impikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya.
Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, ” Hambaku, Aku  tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan. ” Saya bertanya, ” Mengapa Tuhan ? ” Dan Ia menjawab,
” Karena AKU adalahTuhan, dan AKU adalah Kebenaran, dan  segala yang AKU lakukan adalah benar “. Aku bertanya lagi, ” Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu ? ” Jawab Tuhan, “Aku akan menjelaskan kepadamu.

 

Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu, karena AKU tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu, jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam ; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam ; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak….

 

” Kemudian Ia berkata kepada saya, ” Adalah lebih baik jika AKU memberikan kepadamu seseorang yang AKU tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu “.
Pasanganmu akan berasal dari tulangmu & dagingmu, dan engkau akan melihat sendiri dirimu sendiri di dalam dirinya. Dan kalian berdua akan menjadi satu.

 

Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerja sama yang solid.

Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna, karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu.”
Ini untuk : yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah, dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari.

JIKA….
Jika kamu memancing ikan… Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu…. Janganlah sesekali kamu melepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup. Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang… Setelah ia mulai menyayangimu, hendaklah kamu menjaga hatinya… Janganlah sesekali kamu  meninggalkannya begitu saja… Karena ia

akan terluka oleh kenangan bersamamu
dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat…
Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh… cukuplah sekedar keperluanmu. Apabila sekali ia retak tentu sukar untuk menambalnya semula. Akhirnya ia dibuang… Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi.

 

Begitu juga kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya. Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa. Anggaplah ia manusia biasa. Apabila sekali ia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya. Akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya.

 

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti untuk dirimu, Mengenyangkan, Berkhasiat, Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain….. Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya, kamu akan menyesal.

 

Begitu juga jka kamu telah bertemu dengan seorang insan yang membawa  kebaikan kepada dirimu, Menyayangimu, Mengasihimu. Mengapa kamu berlengah, mencoba membandingkannya dengan yang lain, Terlalu mengejar kesempurnaan, Kelak, kamu akan kehilangannya ; apabila dia menjadi milik orang lain, kamu juga akan menyesal…

Perkawinan
 
Mengapa dia meninggalkan aku........ ? 
Mengapa.......... ? 
Mengapa  semua ini harus terjadi  pada diriku .......? 
Mengapa .....? 
Wanita itu berseru dengan histeris. 
Dan kami yang berdiri di seputarnya memandangnya dengan terkejut. 
Sebelumnya, wanita itu hanya duduk di sudut dengan pandangan kosong. 
Selama sesi pertemuan itu, dia terus berdiam diri sambil menyaksikan 
tingkah laku kami semua. Kami yang sedang terlibat dalam diskusi 
hangat mengenai luka-luka batin. Mengenai kekecewaan dan 
kehancuran hidup berkeluarga, baik akibat adanya orang lain mau pun 
tidak. Kami semua tidak siap menghadapi situasi tersebut. 

Dia terus berteriak lalu menangis terisak-isak.
Beberapa diantara kami memeluknya dan menenangkan dia. 
Lalu kami berdoa bersama untuk menguatkan hatinya. 
Adakah yang salah dengan kehidupan berkeluarga di zaman modern ini ?  Adakah yang berubah dalam ikatan suatu pernikahan, dimana janji-janji perkawinan sedemikian mudah diingkari?. Mungkin tidak mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sebuah perkawinan adalah persatuan dua pribadi
yang unik ke dalam satu ikatan yang suci. 
Tetapi dua pribadi tetaplah dua pribadi dengan pola pikir dan 
tingkah laku masing-masing. 
Karena itu, suatu persatuan tidaklah
semudah mengucapkan kalimat: aku mencintaimu.
Tidak, tidak semudah itu.  Bagaimana pun tiap orang 
memiliki sifat tersendiri yang tidak mudah untuk berubah,
malah bisa dikatakan mustahil. Masing-masing individu  
tetaplah hidup dalam dunianya masing-masing. 
Dunia yang kadang asing bagi pasangannya. Karena itu,
perkawinan haruslah ditempuh dengan proses belajar terus menerus.
Dengan memakai intuisi dan logika. 

Tidaklah mungkin suatu perkawinan dihidupi hanya oleh
 perasaan cinta belaka. Ada perbedaan dalam tingkah laku. 
Ada perbedaan dalam situasi lingkungan keluarga masing-masing. 
Ada perbedaan dalam menghadapi situasi sulit yang dialami.
Karena itu, pasangan-pasangan suami istri harus 
terus menerus belajar untuk menyesuaikan diri dan 
tidak hanya berharap bahwa proses  penyesuaian itu
 hanya harus dilakukan oleh satu pihak saja. 
Hal itu hanya akan menimbulkan kekecewaan, 
apatis dan rasa bosan terutama jika menghadapi rutinitas hidup 
sehari-hari. Tidak heran bahwa, ketika salah satu individu
 mengalami hal-hal yang lain, hal-hal dan suasana yang 
berbeda sama  sekali dengan keadaan lingkungan hidup 
keluarganya yang terasa membosankan baginya, dia akan menghadapi 
suatu godaan luar biasa untuk menceburkan diri dalam perselingkuhan 
itu. 
Atau malah menghancurkan keluarganya  sendiri.
Jelas, dia bersalah tetapi apakah kesalahan itu mutlak ? 
Tidak mudah untuk menjawabnya. Barangsiapa di antara kamu
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu
kepada perempuan itulah yang dikatakan Yesus ketika 
orang-orang Farisi datang membawa seorang  wanita yang 
kedapatan berzinah padaNya. Memang tidak mudah untuk  menjawab,
apalagi untuk mendakwa kesalahan seseorang, 
ketika terjadi kemelut dalam suatu keluarga. 
Tetapi, bagaimana pun, setiap perkawinan terlaksana dalam 
suatu ikatan suci dan karena itu kedua individu wajib untuk 
memelihara kesucian itu demi iman kepada Kristus sendiri.
Untuk itulah maka menjalani kehidupan bersama harus terus menerus
berlangsung dalam proses untuk saling memahami, 
saling berbagi dan terutama saling mengalah.

Menjalani hidup dengan proses untuk belajar tanpa akhir. 
Dengan demikian, maka harapan tetap akan menyala dalam ikatan suci 
itu. Pengurbanan memang diperlukan dalam kehidupan bersama dan
jelas bahwa yang berkurban haruslah dua belah pihak. 
Ingatlah bahwa Kristus sendiri telah mengurbankan dirinya
untuk kita bahkan sampai mati di kayu salib.
Maka mengapa kita lalai untuk mengikuti jejakNya ? 
Wanita itu masih tersedu-sedu. Wajahnya kusut. 
Dengan sedih aku memandangnya. Entah dimana pun suaminya saat ini,
aku mengharapkannya untuk berpikir ulang mengenai janji perkawinan 
mereka di hadapan altar suci Tuhan. 

Apakah semuanya harus sia-sia? Apakah sakramen perkawinan yang
telah kalian ikrarkan bersama dahulu samasekali tidak bermakna lagi ? Tidak  adakah yang mau berkurban demi cinta sama seperti Kristus sendiri telah berkurban demi kita? Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur  hidup.. kemanakah gaungnya kini ? Lalu, jika begitu, apakah penderitaan Kristus telah menjadi tak berarti sama sekali? Biarkanlah Tuhan sendiri yang mengetahui siapa yang bersalah tetapi beranilah berkurban untuk Dia. Jadilah terang bagi keluargamu dan bagi lingkunganmu serta seluruh dunia dan renungkanlah kembali masa-masa indah bersamanya dulu. Waktu tidak akan menunggu. Waktu terus berlalu. Siapa tahu kelak, penyesalan akan memburu hidupmu.......
 

 

 

penyakit yang diderita banyak wanita


Untuk para pria, hati-hati!!! !! Untuk para wanita, kenali penyakit
anda………………

MENGENALI PENYAKIT2 WANITA:

Nangisuitis
Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut, Mata kedap-
kedip. Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir,hidung
meler,bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A.
Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, atau OBH( Obat
Berhati Hamba).

Curhatitis B
Bawaanya pengen nyerocos terus, efek samping rahasia orang bisa
bocor, terkena Nangisuitis. Penyakit ini bisa diarahkan positif jika
ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

Shoping Syndrome
Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot kalo lihat barang bagus.
Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika
sudah masuk stadium 4(Parah banget) dompet cowoknya ikut tipis.
Coba minum hematcoid atau tablet PD (pengendalian diri).

Cerewetisme
Lebih parah dari curhatitis, tidak mengandung titik koma. Efek
samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi
lebih halus karena sering mengelus. Lebih cepat makan pil dengar dan
minum tablet bicara lebih diperlambat.

Lamanian Dandanitos
Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel gatel pengen pegang
sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplak-teplok pipi pake bedak.
Efek samping: menor,telat, cowoknya berkarat,gak kebagean makanan.
Minum segera Sari Bawak( Bagi Waktu) dan Taperi (Tambah Percaya
Diri). Buat cowoknya minum toleransikipil 230 sendok sehari sesudah
dan sebelum mandi.

Cemburunutomy
Gejala muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik. Coba cegah
dengan sirup prasangka baik 3 sendok sehari, pil pengertian dan
tablet selidiki dahulu.

Ngambekilation
Gejala hampir sama dengan Cemburunutomy, minum sabaron dan
Bersyukurinis.

Gossiphorrhea
Dikenal juga sebagai penyakit rumpingitis, yang diderita oleh
sebagian besar wanita di seluruh dunia. Penyakit ini divonis oleh
para ahli kesehatan sedunia sebagai akibat dari pergaulan, karena
kalau tidak bergaul, apalagi kalo ga kenal orang lain sama sekali
alias isolasi total, dijamin penyakit ini ga bakal diderita. Orang
gila aja yang ngegosip ndirian..

Mungkin 5 atau 10 tahun ke depan WHO bisa mengkategorikan penyakit-
penyakit ini sebagai penyakit yang MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP UMAT
LELAKI ALL AROUND THE WORLD…!!!

 

LANGKAH IMAN MERUBAH KEGAGALAN MENJADI BERKAT

Dari Daud.

 

Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati  kepada orang yang berbuat curang ; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN ; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

 

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak ; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

 

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia ;
jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.
Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.

Mazmur 37:1-10

Gelap dan terang, hidup dan mati, baik dan buruk, susah dan senang, gagal dan sukses adalah dua sisi kehidupan. Namun Allah mendambakan terang dan bukan gelap, hidup dan bukan mati, baik dan bukan buruk, senang dan bukan susah, sukses dan bukan gagal. Hanya setiap kita yang perlu menemukan iman akan kesanggupan Allah, karena daripada Dialah berasal dua sisi kehidupan tersebut.

 

” Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia dan bergembira karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu “
Mazmur 37:1-10, ayat tersebut memberikan langkah-langkah sukses.
Simak empat langkah iman yang memimpin kita dari kegagalan kepada
Berkat seperti yang tertera pada Mazmur 37:1-10 ini.

 
Langkah iman yang pertama adalah percaya pada Tuhan (ay. 3)

1. Dalam percaya ada tindakan kebaikan (ay. 3a).

2. Dalam percaya ada tindakan kesetiaan (ay. 3b).

Langkah iman yang kedua adalah bergembiralah karena Tuhan (ay.4)

1. Bergembira adalah ciri orang yang mencari Tuhan (Mzm 40:17).

2. Bergembira adalah ciri orang-orang benar (Mzm 68:4).

3. Bergembira adalah ciri orang yang berjalan seturut Firman dan janji
Tuhan (Mzm 119:162)

Langkah iman yang ketiga adalah berserah kepada Allah tanpa mempertanyakan kehendak-Nya (ay.5)

1. Kalau kita angkat tangan (berserah), Tuhan akan turun tangan (ay.5).

2. Ketika kita berserah maka datanglah pembelaan Tuhan (ay. 6).

Langkah iman yang keempat adalah menantikan Tuhan (ay.7)

1. Menantikan Tuhan memerlukan kesabaran (Rom.12:12).

2. Orang yang sabar besar pengertiannya. (Ams.14:29).

3. Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan (Ams.16:32).

4. Orang yang sabar adalah orang yang berakal budi. (Ams. 19:11)

5. Menantikan Tuhan memerlukan keteguhan hati (Mzm. 27:14).

6. Menantikan Tuhan memerlukan sikap berdiam diri (Mzm.37:7).

7. Ada berkat dalam menantikan Tuhan (Mzm. 37:9)

 

 
God Bless yOu All……

 

KUNCI SUKSES PERKAWINAN AWET
KALAU kita menyaksikan pasutri yang mampu bertahan sedemikian lama dalam perkawinan, tentu kita iri dan ingin mengikuti resepnya. Menurut Thomas Rice, dalam bukunya, Intimate Relationship, Marriages and Families, ada beberapa hal yang bisa mengawetkan hubungan suami-istri, yaitu:

* Komunikasi
Yang dimaksud bukan sekadar berbicara, tapi juga mendengarkan. Bila Anda sudah mulai malas mendengarkan pasangan berbicara, berarti Anda telah kehilangan komunikasi.

Tunjukkan sikap yang baik dalam berkomunikasi, yaitu mendengarkan pasangan berbicara sampai selesai, sebelum Anda mengutarakan pendapat Anda sendiri. Ingat, perkawinan adalah timbal-balik di antara dua orang. Semua pihak ingin punya kesempatan berbicara dan hak untuk didengar.

* Kejujuran
Banyak pasangan mengaku, kejujuranlah yang membuat perkawinan mereka bertahan lama. Memang, mengakui dengan jujur kesalahan dan kekhilafan, tak jarang pahit didengarkan, tapi kejujuran akan menyelamatkan hubungan.

* Saling Menghargai
Hubungan perkawinan yang sukses memandang pasangannya sederajat (equal). Jalani perkawinan dengan saling menghargai satu sama lain.

* Saling Percaya
Jangan menghabiskan pikiran untuk terus-terusan tegang dan curiga pada pasangan. Jika suami terlambat pulang dengan alasan lalu-lintas macet, buat apa selalu menjadikannya bahan kecurigaan? Janganlah kecurigaan kecil menjadi ancaman dalam perkawinan.

* Pasangan Adalah Teman
Jadikan pasangan Anda sebagai teman saat suka dan duka, sebab cinta yang awet membutuhkan persahabatan, bukan sekadar emosi.

* Humor
Percintaan yang diselingi humor akan menyejukkan suasana. Jangan ragu untuk tertawa bersama pasangan, termasuk menertawakan hal-hal yang remeh sekalipun.

* Kompromi
Apa yang Anda inginkan darinya dan apa yang dia inginkan dari Anda, perlu dikompromikan untuk mencapai keseimbangan. Seringkali ada hal kecil yang harus dikorbankan untuk memperoleh kebahagiaan.

* Saling Memaafkan
Hubungan perkawinan tak akan langgeng bila salah satu pihak menyimpan dendam. Berilah maaf, jangan menyimpan dendam.

* Cinta
Tumbuhkan perasaan cinta pada pasangan, karena sampai kapan pun, manusia hidup butuh dicintai dan mencintai.

* Doa
Mohonlah berkah dan kemurahan hati-Nya agar cinta dan perkawinan Anda selalu berjalan mulus dan langgeng.

 

KISAH PEMUDA DAN KUPU - KUPU
 
Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. 
Ia tampak termenung.  Tatapan matanya kosong, 
menatap hamparan air di depannya. 
Seluruh penjuru mata angin telah dilewatinya, 
namun tak ada satu pun titik yang membuatnya puas. 
Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang  menyapanya.... 
Ada orang lain di sana. 
 
"Sedang apa kau di sini anak muda ? " Tanya seseorang….. 
Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau risaukan...? "  
Anak muda itu menoleh ke samping, 
"Aku lelah pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang ku 
tempuh untuk mencari kebahagiaan, 
namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku.
Aku telah berlari melewati gunung dan lembah,
tapi tak ada kebahagiaan yang hadir dalam diriku.
Kemanakah aku harus mencarinya ? Bilakah kutemukan rasa itu ?" 
 
Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan 
penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di sampingnya. 
Lalu, ia mulai bicara. "Didepan sana, ada sebuah taman. 
Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, 
tangkaplah seekor kupu-kupu untukku. Mereka berpandangan....
 
" Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu untukku 
dengan tanganmu" sang kakek mengulangi kalimatnya lagi.
 
Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah,
 taman. Tak berapa lama dijumpainya taman itu. 
Taman yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. 
Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan di sana.
 Sang kakek, melihat dari kejauhan, 
memperhatikan tingkah pemuda yang sedang gelisah itu.
 
Anak  muda itu mulai bergerak.
 Dengan mengendap-endap ditujunya sebuah sasaran. 
Perlahan. Namun, hap! Sasaran itu luput.
 Dikejarnya kupu-kupu itu ke arah lain.
 Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!, Ia gagal. 
Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini.
Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana,Gerakannya semakin liar. Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu pun kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya naik turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan. "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah". Tampak sang kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kiri dan kanan kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu. "Begitukah caramu mengejar kebahagiaan…..? Berlari dan menerjang……. ?
Menabrak-nabrak tak tentu arah,
menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak  ?"
Sang kakek menatap pemuda itu. 
"Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menagkap kupu-kupu..... 
Semakin kau terjang, semakin ia menghindar. 
Semakin kau buru, semakin pula ia pergi darimu ".
 
" Namun tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu.
Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, 
atau sesuatu yang dapat kau simpan.
Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu,Telusuri rasa itu dalam kalbumu. 
 
Ia tak kan lari kemana-mana. Bahkan tanpa kau sadari 
kebahagiaan itu sering datang  sendiri".
Kakek tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba 
tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari.
Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu,
memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. 
Pesonanya begitu mengagumkan, 
kelopak sayap yang mengalun perlahan, 
layaknya kebahagiaan yang hadir di hati....
Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka 
yang mampu menyelaminya.
 
Telahkah kita menyelami indahnya kebahagiaan itu di sini.....? 
di hati kita.....? 
 
 
Have a nice week end...

Ketika kami tak cocok lagi

Suami saya adalah seorang Sarjana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, saya mulai merasa lelah dengan semua itu.

Alasan saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.

Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya. Saya menginginkan perceraian.
“Mengapa…..?” dia bertanya dengan terkejut.
“Saya lelah…. Terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini,” jawab saya.

Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah. Seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya…? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?”

Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit, dan itu benar. Saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan untukmu. Jika kamu dapat menemukan jawabannya yang ada di dalam hati saya, mungkin saya akan mengubah pikiran. Seandainya, katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung, dan kita berdua tahu, jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?”

 

Dia berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok……”

Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-coretan tangannya, di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan:

“Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. Tetapi izinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya mencoba untuk kuat melanjutkan membacanya kembali…

“Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor. Lalu saya harus memberikan jari-jari saya untuk memperbaiki programnya.

“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu.

“Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat- tempat baru yang kamu kunjungi: saya harus memberikan mata untuk mengarahkanmu.

“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘tamu’ kamu datang setiap bulannya: saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.

“Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi ‘aneh’. Lalu saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosananmu.

“Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna
bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu….

“Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari cara saya mencintaimu. Tapi saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati……..”

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali…

“Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan roti kesukaanmu….”

Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang dulu sangat saya cintai. Dia begitu penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Saya tidak kuat lagi dan langsung memeluknya dan rebah di bahunya yang bidang sambil menangis….

 

Ketika Duniaku Terasa Gelap
  

Majalah ”Our Daily Bread¡” edisi bulan Mei 1992 menyajikan  sebuah kisah menarik yang aku yakin bisa dipetik maknanya. 
Dikisahkan bahwa di suatu tempat terjadilah perang yang panjang, yang memakan kurun waktu tiga puluh tahun. Dan di daerah tersebut ada seorang pendeta yang  berasal dari Jerman yang bernama Paul Genhardt yang diutus untuk melayani  tempat itu. Namun ketika terjadi peperangan, Genhardt dan keluarganya  dipaksa untuk meninggalkan rumah tempat tinggalnya. 
Mereka terpaksa  melarikan diri dan tinggal di sebuah kampung kumuh, hidup dalam sebuah  gubuk kecil. Suatu malam isterinya tak mampu menahan kepedihan yang dating  mencekam, dan menangis sejadi-jadinya. 
Pendeta Genhardt hanya bias menghibur dengan mengutip kata-kata dari Kitab Suci, yakni bahwa Allah tak  akan meninggalkan mereka berjalan sendirian dalam kegelapan seperti  itu. Allah pasti berjalan bersama mereka, Allah pasti melindungi mereka.  Namun ketika Genhardt ke luar meninggalkan gubuk itu, iapun dilanda  kepedihan yang tak terkatakan. Kata-kata hiburan dari Kitab Suci yang  diucapkannya untuk menghibur isterinya kini tak mampu menghibur dirinya. 
Iapun menangis sejadi-jadinya. Ia kini merasa seakan-akan sedang berada  dalam kegelapan yang paling gelap dalam hidupnya.  Namun justru di tengah situasi yang demikian Gerhardt tiba-tiba merasa  seakan-akan bebannya telah dilepaskan. 
Ia merasa begitu ringan. Lebih  dari itu ia merasa bahwa Tuhan sungguh hadir secara baru dan nyata kini  dan di sini. Ia begitu tersentuh oleh kehadiranNya. Ia lalu mengambil  sebatang pensil dan secarik kertas, dan menulis sebuah puisi yang  menawan, sebuah puisi yang memberikan penghiburan dan kekuatan bagi banyak  orang tat kala mereka sedang berada dalam kegelapan hidup.
Aku ingin  mencoba untuk menterjemahkan puisinya tersebut. Namun sebuah puisi yang  diterjemahkan pasti tak seindah tulisan aslinya. Karena itu aku sertakan  tulisan aslinya di sini.
 
“Give to the winds thy fears; hope, and be undismayed; God hears thy  sighs and counts thy tears; God shall lift up thy head. Through waves and clouds and storms He gently clears the way. Wait thou His time, so shall the night soon end in joyous day.”
 (Berikanlah segala  ketakutanmu kepada angin semilir, berharaplah, dan janganlah ragu. Allah mendengarkan keluhanmu, dan menghitung setiap butir air matamu, Allah akan mengangkat kepalamu. Ia secara halus membimbing jalanmu di tengah ombak,  di tengah kabut dan badai. Nantikan waktuNya, karena karena kegelapan malam akan berakhir dalam keindahan mentari pagi).  
 
Sering kali ketika kita memasuki kegelapan yang paling gelap dalam  hidup kita, kita akan mengeluh dan mempersalahkan Tuhan karena Dia seakan  tak berjalan bersama kita. Namun sesungguhnya pada saat seperti itulah  Tuhan menyatakan diriNya secara baru dan secara lebih jelas kepada kita. 
Tuhan kadang menggunakan penderitaan dan kepedihan hidup kita hanya untuk mengatakan bahwa Dialah satu-satunya sumber kepada siapa kita
harus bergantung, Dialah sumber satu-satunya yang memberikan kekuatan kepada kita. 
Dialah harapan kita. Dan...Apakah anda sedang ditantang oleh kerasnya hidup anda…..?? Kuatkanlah dirimu…!! Kuatkanlah hatimu….!! Letakkanlah segalanya dalam tangan Tuhan, dan sabarlah menanti saat yang tepat ketika Tuhan menyatakan diriNya. 
Karena yakinlah bahwa andapun akan bernyanyi dan bergembira, walau malam sungguh kelam.
 
 Karena bersama Tuhan, malam tak harus menjadi gelap.

Kenapa harus marah ?

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya:

“Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab : ” Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”

“Tapi…” sang guru balik bertanya, “Lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak ? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus ? ”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka…… ..

Namun tak satupun jawaban yang memuaskan… …

Sang guru lalu berkata;

“Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan,jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”

Sang guru masih melanjutkan;

“Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta ? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian ? ”

Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.

“Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”

Sang guru masih melanjutkan:

“Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak….. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantumu.. ….

“Flatter me, and I may not believe you. Criticize me, and I may not like you. Ignore me, and I may not forgive you. Encourage me, and I will not forget you.” [ William Arthur Ward ]

Next Page »