Andaikan Kupahami…..

Andaikan kupahami…….. bahwa hidup tidak selamanya mempunyai catatan manis maka aku akan meyakini suatu cetusan bermakna, “Hidup bukanlah untuk menjadi sempurna, namun melakukan sesuatu yang kecil dengan cinta yang besar…..”

Andaikan kupahami……. bahwa rancanganku bukanlah rancangan-Mu dan jalanku bukanlah juga jalan-Mu, maka aku akan senantiasa berseru dengan penuh iman, “Ya Tuhan terjadilah seperti yang Kau ingini, Engkau tahu yang ku mau……”

Andaikan kupahami…… bahwa aku Engkau panggil menjadi berkat untuk orang lain, maka aku akan menyempurnakan ungkapan, “Biarlah hidupmu mengalir bagai air,” Dengan sapaan penuh makna, “Jadilah seperti air yang mengalir dan terus memberi kesegaran di sekelilingnya. Jadilah air hidup yang menghalau kehausan dan memberi keteduhan……”

Andaikan kupahami…… bahwa hidup bagaikan suka itu tidak terlepas dari duka, tawa berganti dengan tangisan, mata air berganti dengan air mata, aku akan senantiasa percaya bahwa sabdamu, “ Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku, (Filipi 4:13), menjadi kekuatanku dalam badai hidup……”

Andaikan kupahami…… bisa kita urai sampai lembaran ini tidak mampu memuatnya. Sama juga pemahaman akan kehidupan tidak akan muat diurai dalam hamparan kehidupan. Hanya yakinilah bahwa pemahaman itu akan memberikan suatu butir mutiara bahwa di balik setiap peristiwa hidup ada makna yang menguatkan……

Tuhan Yesus memberkati anda selalu…….


Air mata itu akan diteduhkan dengan mata air kehidupan.
Kesedihan akan berlalu seiring muncul fajar harapan baru.
Pelangi itu akan bersinar sehabis Hujan.
Semunya akan indah pada waktunya.
Dan tentu yang paling utama, Allah tetap hadir dalam setiap peristwi hidupmu.