February 2015


Setia Menunggumu….

Sebuah keluarga kecil nan bahagia tiba-tiba menjadi berantakan dikarenakan suaminya melakukan tindak kejahatan yang mengakibatkan dirinya masuk ke dalam penjara untuk jangka waktu yang sangat lama….

Bahkan dirinya juga mengambil barang-barang berharga dan uang tabungan milik isterinya sebelum pergi dari rumah. Dia tidak hanya berbuat jahat pada orang lain, tetapi dia juga telah berbuat jahat pada isteri dan anak-anaknya….

Dan sejak saat di dalam penjara dia tidak lagi dapat mendengar kabar, bagaimana keadaan isteri dan anak-anaknya….

Hingga akhirnya masa hukuman berakhir dan hari pembebasan pun tiba…. Tetapi suami tersebut merasa malu untuk bisa bertemu lagi dengan keluarganya.

Sebelum hari pembebasan suami itu mengirim surat untuk isterinya.

Dalam suratnya suami itu berkata… “Aku sadar telah menyakiti kamu dan anak-anak. Dan aku merasa tidak layak lagi untuk bertemu dengan kalian walaupun jauh di dalam hatiku, aku rindu untuk pulang dan berkumpul kembali….” Dan di akhir suratnya suami itu minta kepada isterinya untuk memberikan tanda (sehelai pita kuning) di pohon depan rumah jikalau isterinya masih mau menerima keadaan dirinya….

Jika nanti tidak dijumpainya sehelai pita kuning, maka dia akan melewati rumah itu dan pergi ke kota lain untuk selamanya. Tetapi setelah surat itu dikirim, suami itu tidak mendapati balasan surat dari isterinya.

Tepat di hari pembebasan suami itu merasa ragu untuk pulang… Tapi akhirnya dia putuskan untuk naik bus yang melewati depan rumahnya. Dalam pikirnya dia bisa langsung pergi ke kota lain jika nantinya tidak dijumpai sehelai pita kuning di depan rumahnya….

Sepanjang perjalanan suami itu tidak bisa tenang. Hingga saat bus itu akan melewati depan rumahnya, dia tidak melihat sehelai pita kuning.

Tidak sehelaipun….. Suami itu turun dari bus…. Matanya berkaca-kaca dan terus menangis….. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Kakinya terasa berat untuk melangkah…..

Di hadapannya ia melihat rumah yang dipenuhi ratusan helai pita kuning….Isteri dan anak-anaknya telah menunggu di depan pintu rumah dengan tangan terbuka dan senyum kebahagiaan…..

Dan terdengarlah isterinya berkata “ Ayo lekas masuk, kami telah lama menunggu kedatangan kamu……”

Allah dengan kasih setia-Nya selalu menunggu kedatangan anak-anak-Nya.

Mungkin saat ini kita merasa tidak layak untuk berjumpa dengan DIA.

Kita sudah mengecewakan Allah dan menjadi manusia yang penuh dengan dosa. Tetapi mari kita mengakui segala dosa kita dan menyerahkan hidup sepenuhnya untuk menerima pengampunan dari Allah. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan ”. (Roma 10:9).

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan……(1 Yohanes 1:9)

Kamu berkata, “Itu tidak mungkin.”
Tuhan berkata, “Tidak ada hal yang tidak mungkin.” (Lukas 18:27)

Kamu berkata, “aku terlalu capai.”
Tuhan berkata, “Aku akan memberikan kelegaan padamu.” (Matius 11:28)

Kamu berkata, “Tidak ada seorangpun yang mencintai aku.”
Tuhan berkata, “Aku mencintaimu.” (Yohanes 3:16-Yohanes 13:34)

Kamu berkata, “Aku tidak bisa meneruskan.”
Tuhan berkata, “Kasih karuniaKu cukup.” (2 Korintus 12:9 – Mazmur 91:15)

Kamu berkata, “Aku tidak mengerti.”
Tuhan berkata, “Aku akan menuntun langkah-langkahmu.” (Amsal 3:5-6)

Kamu berkata, “Aku tidak bisa melakukannya.”
Tuhan berkata, “Kamu bisa melakukan semuanya.” (Filipi 4:13)

Kamu berkata, “Ini tidak berharga.”
Tuhan berkata, “Itu akan berharga.” (Roma 8:28)

Kamu berkata, “Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.”
Tuhan berkata, “Aku memaafkanmu.” (1 Yohanes 1:9-Roma 8:1)

Kamu berkata, “Aku tidak bisa mengatasi.”
Tuhan berkata, “Aku akan menyediakan kebutuhanmu.” (Filipi 4:19)

Kamu berkata, “Aku takut.”
Tuhan berkata, “Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan.” (II Timotius 1:7)

Kamu berkata, “Aku selalu kuatir dan frustasi.”
Tuhan berkata, “Serahkan segala kekuatiranmu kepadaku.” (I Petrus 5:7)

Kamu berkata, “Aku tidak mempunyai iman yang kuat.”
Tuhan berkata, “Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya.” (Roma 12:3)

Kamu berkata, “Aku tidak pandai.”
Tuhan berkata, “Aku memberikan padamu hikmat.” (I Korintus 1:30)

Kamu berkata, “Aku merasa aku sendirian.”
Tuhan berkata, “Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau membiarkanmu.” (Ibrani 13:5)

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Pet 5:7

Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati anda selalu…..

Tetaplah Berpaut…..

Nats : Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau (Yesaya 49:15)

Bacaan : Yesaya 40:27-31

Puisi terkenal berjudul Foot Prints… berkisah tentang seseorang yang tengah berjalan bersama Tuhan di sebuah pantai…

Ketika menoleh ke belakang, ia melihat dua pasang jejak kaki; sepasang jejak kakinya, sepasang lagi jejak kaki Tuhan. Lalu ia menemukan, pada masa-masa berat dalam hidupnya, ternyata jejak kaki itu hanya tinggal sepasang. Ia pun memprotes, “Tuhan, pada masa-masa berat dalam hidupku, mengapa Engkau justru meninggalkan aku…?”

Tuhan menjawab, “Aku tidak pernah meninggalkanmu. Jejak kaki itu hanya sepasang karena Aku sedang menggendong kamu….”

Umat Israel dalam bacaan kita juga tengah mengalami masa-masa yang berat. Mereka harus kehilangan tanah air dan hidup sebagai bangsa “buangan” di negeri asing. Begitu berat rasanya hidup yang mesti dijalani hingga mereka merasa, “Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku” (ayat 27). Namun, benarkah Tuhan telah meninggalkan mereka..? Tidak… Tuhan tidak pernah berhenti memerhatikan mereka (ayat 28); juga memberi kekuatan dan semangat (ayat 29). Kuncinya: tidak bersandar pada kekuatan sendiri (ayat 30), dan tetap berpaut kepada-Nya (ayat 31).

Jadi, apabila hidup kita menjadi sulit; beban hidup menekan hebat, kesusahan terus menghantam, dan kita seolah-olah berjalan di lorong gelap tak berujung, janganlah berkecil hati…..

Tetaplah berpaut kepada-Nya… Kasih-Nya melampaui kasih seorang ibu kepada anak kandungnya (Yesaya 49:15). Benar, Dia tidak selalu mengabulkan apa yang kita inginkan, tetapi Dia tidak akan pernah mengecewakan……

TUHAN TIDAK MENJANJIKAN JALAN HIDUP YANG MULUS….
TETAPI DIA MENJANJIKAN KEKUATAN….

Kamu Percaya….

Beberapa hari ini saya begitu ketakutan akan sesuatu yang belum tentu akan terjadi dalam kehidupan saya. Rasa-rasa itu begitu menguasai hati dan pikiran sehingga membuat saya kerap kehilangan damai sejahtera. Rasa gelisah yang muncul, setiap kali membuat saya lupa untuk mengucap syukur.

Pagi ini, Roh Kudus berbicara padaku, “Jika Tuhan sanggup mengubah air menjadi anggur, jika Tuhan sanggup redakan angin ribut, jika Tuhan sanggup sembuhkan seorang buta, jika Tuhan sanggup sembuhkan seorang lumpuh, jika Tuhan sanggup membangkitkan orang mati, maka Tuhan yang sama juga akan menyembuhkanmu….”

Selama ini saya terlalu fokus dengan apa yang telah terjadi dalam kehidupan saya sehingga lupa bahwa saya mempunyai Tuhan yang begitu hebat. Apa yang tidak bisa Tuhan lakukan dalam kehidupan ini? Tidak ada.

Ketika saya mencoba untuk merenungkan semuanya itu, Tuhan berbisik, “Masihkah kau percaya kepada-Ku…? Apakah kau meragukan kesembuhkan dari-Ku…? Apakah kau juga meragukan kasih-Ku padamu….?”

Jika kita ingin sesuatu yang baik terjadi dalam kehidupan kita, maka kita juga harus mampu melakukan yang terbaik….

Hal terpenting yang harus diperbaiki terlebih dahulu adalah pola pikir kita. Saat kita mampu memikirkan yang baik/positif, maka itulah yang akan terjadi dalam kehidupan kita.

Bangunlah iman kita, maka mujizat-Nya akan terjadi dalam kehidupan kita……

Tuhan ALLAH… Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu…. (Yeremia 32:17)

~Percayakanlah Kepada-Nya ~

Kemarin sepulang dari kantor aku sempatkan mampir sejenak ke tukang jahit untuk memotong celana panjang New Brand. Celana baru itu kepanjangan sekian centi meter. Maklum baru sekali dan belum pernah dipakai. Saya tidak mengatakan bahwa saya salah masuk karena jelas di papan nama ada tertulus taylor……

Di sana aku jumpai seorang bapa yang sudah tua. Aku tanyakan apakah boleh memotong celana? Dengan lembut ia menjawab boleh. Aku ambil celana panjang baru itu dan kuserahkan kepadanya.

Saat ia mengukur, aku amati seisi ruangan, rasanya bukan seperti tukang jahit. Mesih jahitnya sudah sangat usang dan bahan-bahan jahitan pun sangat sedikit. Pakaian yang sudah selesai dijahit pun tidak ada digantungan. Itu memberi kesimpulan bagiku bahwa tidak ada pelanggan.

Aku sempat berpikir rusaklah celana panjangku yang baru ini. Tambah lagi saat ia mengukur begitu lama, apalagi waktu untuk menjahitnya.

Saat proses penjahitan itu pikiran saya berkecamuk. Saya harap-harap cemas kalau celana itu bisa selesai dengan baik dan sesuai dengan harapan. Aku amati terus beliau…. Aku perhatikan dengan seksama bagaimana tangannya memasukkan benang ke jarum mesin jahit itu.

Di pihak lain ia begitu tenang dan kalem. Ia dengan santai mengerjakannya. Ah, saya pikir, untuk apa aku cemas dan gelisah tidak menentu. Untuk apa saya membiarkan hatiku diliputi ketakutan.

Saya percayakan saja sama dia. Hasilnya….?

Sesampai di rumah yang pertama aku lakukan ialah mencoba celana itu. Wah, mantap juga. Saya semakin percaya diri memakainya. Pokoknya makin ganteng dech.

Para sahabat terkasih, cemas dan gelisah, risau dan takut, kerap meliputi hati dan pikiran kita. Kadang kecemasan kita berlebihan dan ketakutan kita sering tanpa alasan. Kita bahkan membiarkan suasana perasaan itu menghantui diri kita. Siapa yang rugi….? Tentu kita sendiri…. Kita terbebani dalam hidup. Kita sulit tidur tiap malam dan kita sampai stress karenanya.

Tidak semua harus kita risaukan dan cemaskan….

Tidak semua juga harus kita takutkan…..

Kita harus mempercayakan segalanya kepada Tuhan. Dia mengatakan, “Serahkan segala kekwatiranmu kepada-Ku dan Aku akan memelihara kamu….” Dia adalah penyelenggara hidup kita. Kehendak-Nya yang terbaik.

Kita perlu belajar dari Bunda Maria yang mengatakan, “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”

Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati anda selalu….

…Pilihan-Nya…

Ketika anak-anak kami masih kecil, saya sering berdoa bersama mereka setelah kami menyelimuti mereka di tempat tidur. Namun sebelum berdoa, saya kadang-kadang akan duduk di tepi tempat tidur itu dan berbincang-bincang dengan mereka.
Saya ingat pernah mengatakan kepada putri kami, Libby, “Seandainya Papa bisa membariskan semua gadis cilik berusia 4 tahun di dunia ini, Papa akan menyusuri barisan itu untuk mencarimu.

Setelah melihat-lihat semua anak dalam barisan itu, aku akan memilihmu untuk menjadi putriku.” Perkataan saya itu selalu memunculkan senyuman lebar di wajah Libby karena ia mengetahui bahwa dirinya istimewa bagi saya.

Jika momen itu saja dapat membekaskan senyuman yang bahagia bagi Libby, bayangkan betapa luar biasanya kenyataan bahwa oleh anugerah-Nya, Allah Sang Pencipta alam semesta, “dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan” (2Tes. 2:13).

Sejak sebelum permulaan zaman, Allah rindu untuk menjadikan Anda milik-Nya. Itulah mengapa Kitab Suci sering menggunakan gambaran tentang adopsi untuk menjabarkan realitas yang ajaib bahwa kita telah dipilih oleh-Nya, bukan karena jasa atau kelayakan kita sendiri.

Itu adalah kabar yang menakjubkan! Kita “dikasihi Tuhan” (ay.13) dan menikmati berkat-berkat sebagai anggota keluarga-Nya. Kebenaran yang agung ini patut memenuhi hidup kita dengan kerendahan hati dan ucapan syukur. “Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita . . . kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik” (ay.16-17).

Aku akan bersyukur senantiasa karena aku ini anak-Mu, ya Bapa, dan karena Engkau mengasihiku! Ajari aku untuk mengingat segala berkat yang kuterima sebagai anak-Mu, dan tolong aku agar dapat melayani-Mu dengan setia sebagai anggota keluarga-Mu.
Allah telah memilih untuk mengasihi Anda dan menjadikan Anda sebagai anggota keluarga-Nya….

~ Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai BAPA ? ~
Ada banyak orang2 non-Kristen yang menghubungi admin dan bertanya: “Mengapa Yesus disebut Tuhan? Mengapa kamu memanggil Allah sebagai Bapa? Allah tidak beranak dan tidak memperanakan”

Rupanya orang2 non-Kristen salah menafsirkan arti perkataan “Bapa” didalam agama Kristen.

Perlu kami jelaskan bahwa istilah sebutan “Bapa” adalah untuk menunjukkan hubungan Tuhan dengan umatNya yang percaya kepada-Nya.

Di sini “Bapa” diartikan dalam bahasa KIASAN/GAMBARAN SUATU HUBUNGAN, bukan arti BIOLOGIS.
Camkan baik-baik !!! :Allah bukanlah seorang Ayah dalam arti biologis kepada siapa pun !

Demikian juga Allah Bapa dengan Allah Anak ( Yesus ), ini artinya bukanlah Anak biologis, tetapi sebutan yang menggambarkan suatu hubungan.

Umat Muslim tidak mengenal hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan bapa dan anak. Islam menginterpretasikan hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan majikan dengan abdinya. Itulah sebabnya Islam menyukai nama: Abdullah atau Abdul yang artinya adalah hamba Allah.

Umat Islam menyukai sebutan sebagai hamba Allah.

Tetapi umat Kristen lebih suka disebut sebagai anak-anak Allah, karena memang sebagai ‘anak’ lah kita akan mendapatkan warisan dari seorang ‘Bapa’

Perhatikan firman Tuhan dalam
Roma 8:14-17
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Semoga tulisan ini dimengerti oleh pihak yang sering ber-tanya2 mengenai sebutan ‘Bapa’ didalam Kristen.

Bapa di sorga mengasihi dan memberkati anda selalu,
in Jesus name….