IMPIAN UNTUK MAJU

Bacaan: Ibrani 10:32-39
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.Ibr. 10:35-36

Pergi atau tidak pergi..? Aku mendapat anugerah beasiswa dari gereja untuk studi di Amerika. Selama empat bulan, aku harus meninggalkan putriku yang berusia tujuh tahun dan suamiku di Taiwan. Namun, ibu mertua keberatan dengan rencana studiku di luar negeri.

Dalam tradisi Cina seorang perempuan tidak boleh meninggalkan rumah dan keluarganya untuk mewujudkan impiannya.

Dalam kebingunganku, aku berdoa kepada Allah, memohon pimpinan-Nya. Minggu pagi ketika pendeta membaca ayat di atas, aku tahu apa yang harus dilakukan.

Dilema yang kuceritakan di atas sudah lewat sebelas tahun lalu. Dengan melewati beberapa rintangan aku pergi studi ke Amerika. Aku menerima gelar masterku lebih cepat daripada yang direncanakan dan kembali ke Taiwan untuk memulai lagi pekerjaanku sebagai pegawai tata usaha di sekolahku.

Pernikahanku bahkan menjadi lebih kokoh, dan perpisahan itu justru makin mengeratkan ikatan kekeluargaan kami.

Ketika kita memiliki impian atau cita-cita, mula-mula kita berdoa mohon pimpinan Allah, kemudian bergerak maju sesuai dengan pimpinan Allah. Jika suatu impian berasal dari Allah, Ia akan memberi pertolongan dalam perjalanan kita.

Doa: Allah yang setia, tolonglah kami agar cukup berani untuk mengejar impian kami demi melakukan kehendak-Mu….amin…